Berita

Imperialisme Kuno: Pengertian, Tujuan Hingga Dampaknya !

46
×

Imperialisme Kuno: Pengertian, Tujuan Hingga Dampaknya !

Share this article
Imperialisme Kuno

Jangan sampai Anda tidak mengetahui sejarah yang satu ini, karena imperialisme kuno sangat mempengaruhi sejarah negara kita.

Sejak abad ke-18 lahirlah praktik penjajahan modern sebagai dampak dari berlangsungnya revolusi industri. Imperialisme kuno bertujuan menjajah negara lainnya demi mendapatkan kekuasaan. Praktik tersebut berlandaskan pada kepentingan untuk memperluas industrialisasi. 

Pengertian Imperialisme Kuno Serta 3 Tujuan Pokoknya

Imperialisme adalah praktik penjajahan kepada negara jajahan dengan tujuan menanamkan pengaruh di seluruh lini kehidupan. Secara etimologis, kata tersebut memiliki makna menguasai. Sedangkan dari segi perkembangannya, terdapat dua jenis metode penjajahan yang berlangsung, yakni kuno dan modern.

Penjajahan dengan sistem kuno terjadi sejak abad ke-15. Memperluas kekuasaan sistem kuno terjadi mulai dari tahun 1400 hingga 1750, kemudian barulah terjadi imperialisme modern. Sistem penjajahan lawas ini berdasarkan tiga hal, yaitu:

  • Gold memiliki makna mencari kekayaan mulai dari logam mulia hingga rempah-rempah.
  • Kekuasaan mengacu pada keberhasilan meraih kejayaan.
  • Gospel lekat dengan usaha menyebarkan luaskan ajaran Nasrani. 

Pemberlakuan tiga semboyan tersebut dapat Anda lihat saat bangsa Portugis menjajah Indonesia. Kala itu, rempah jadi komoditas sangat berharga. Tidak mengherankan jika Eropa mempunyai wilayah kekuasaan yang mewakili semboyan glory. Faktanya, bangsa Portugis datang membawa serta misi khusus demi memuluskan semboyan gospel. 

Setelah bangsa Portugis berhasil melaksanakan imperialisme kuno, Inggris, Belanda hingga Prancis mulai menyusul. 

Dampak yang Ditimbulkan

Memperluas kekuasaan menggunakan sistem kuni nyatanya membawa dampak begitu besar, contohnya maraknya perbudakan. Masyarakat yang wilayahnya terjajah sering berhadapan dengan praktik perbudakan. Tujuan dari perbudakan tersebut yaitu demi memperbanyak tenaga kerja untuk negara penjajah. 

Selain perbudakan, akibat lain yang menyeruak yakni eksploitasi besar-besaran sehingga dapat menjalankan monopoli. Negara penjajah akan menjual barang murah, bahkan sering melakukan perampasan. Di samping itu, penyebaran agama pada daerah koloni demi memuluskan tujuan lebih banyak lagi yang memeluk Protestan atau Katolik. 

Apa Perbedaannya dengan Penjajahan Modern?

Mempunyai latar belakang dan masa yang berbeda, simak sederet fakta terkait kedua sistem memperluas kekuasaan tersebut:

  1. Perluasan Wilayah Sistem Kuno

Portugis dan Spanyol menjadi bangsa yang mempelopori imperialisme kuno pada abad ke-15. Gerakan tersebut memiliki tiga tujuan utama seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya. Semboyan kekayaan, kejayaan serta penyebaran agama akan menjadi tujuan negara penjajah demi menaklukkan bangsa lain. 

Tujuan imperialisme kuno paling kentara yaitu mengambil semua barang mentah tanpa menjadikannya barang jadi. Kala itu, negara yang menjadi sasaran yaitu kawasan Amerika, Australia serta Asia. Selain mengeruk segala jenis SDA potensial, negara penjajah juga melakukan perluasan wilayah kekuasaan. 

  1. Penjajahan Modern

Sementara itu, perbedaan imperialisme kuno dan modern yaitu tujuannya. Jika penjajahan kuno fokus pada perluasan wilayah jajahan, maka penjajahan modern bertujuan memenuhi kebutuhan industri. Untuk memenuhi kebutuhan permodalan yang kurang, maka perlu melakukan eksploitasi. 

Selain itu, negara penjajah juga melakukan penetrasi pada bidang kebudayaan. Penjajahan jenis ini menekankan produksi barang mentah, kemudian diubah menjadi barang jadi kepada negara yang mereka jajah. Boleh ditarik kesimpulan bahwa tujuan dari penjajahan modern ini yaitu guna mencari negara demi memasarkan industri yang kekurangan modal.

Contoh nyata dari penjajahan sistem modern yaitu berkembangnya nasionalisme yang berada di luar wilayah Eropa. lebih spesifik lagi, jenis memperluas kekuasaan modern yaitu dalam wujud dominion, protectorat serta lahirnya negara-negara boneka. 

Kesimpulan

Faktanya, setiap model penjajahan memiliki dampak kepada negara yang jadi sasaran. Jika perluasan wilayah versi kuno menitikberatkan pada perluasan kawasan serta tiga semboyan utama, maka berbeda dengan versi modern. Penjajahan versi modern lebih mengedepankan negara jajahan sebagai tujuan untuk perluasan industrialisasi.

Memahami pengertian, tujuan serta dampak dari imperialisme kuno membantu memahami mengapa negara kita menjadi jajahan bangsa Portugis. Dampak yang negara jajahan dapatkan mungkin akan memberikan pengaruh cukup lama.